Ferdina, Owner Dinar Abaya: Jalani Bisnis Dinar Abaya dengan Keunggulan Desain Simpel dan Elegan

by
Ferdina, Owner Dinar Abaya. Foto: Dok. pribadi

Womensbeauty.id – Sejak tahun 2017 Ferdina sudah menjalani bisnis fashion, namun usaha ini sempat vakum karena kesibukannya dalam keluarga dan mengurus anak. Baru tiga tahun belakangan ini, perempuan yang akrab disapa Dina, kembali aktif mengembangkan bisnis fashion abaya dengan brand Dinar Abaya yang banyak diminati kaum hawa.

Nama Dinar diambil dari namanya sendiri, serta terinspirasi mata uang Dinar, sehingga nama ini mudah diingat orang dan terus bersinar.

Ferdina, Owner Dinar Abaya di kediaman sekaligus butiknya yang bergaya Maroko di kawasan Pondokgede. Foto: Dok. pribadi

“Dulu awalnya saya menjalani bisnis fashion daily wear, salah satunya daster dengan merek Azzahra yang sempat booming,” ujar Dina saat ditemui di kediaman sekaligus butiknya yang bernuansa Maroko di kawasan Pondokgede itu.

Awal mula ketertarikan Dina menjalani bisnis fashion karena sejak kecil melihat aktivitas ibunya yang berprofesi sebagai penjahit. Karena memiliki passion mendesain busana, Dina kerap membantu ibunya membuat desain busana untuk para customer.“Hingga akhirnya saya mencoba membuat busana daily yang Alhamdulillah laku keras untuk sehari-hari,” ucapnya senang.

Selanjutnya Dina membangun bisnis abaya yang digemari. Hingga saat ini Dia masih memasarkan penjualan abaya secara offline, melalui butik di rumahnya dan bazar. Dina tertarik dengan busana abaya karena abaya memang tren muslimah, yang banyak digunakan para muslimah di mancanegara.

Ferdina, Owner Dinar Abaya dengan rancangan abayanya. Foto: Dok. pribadi

Abaya merupakan busana yang bisa dipadupadankan dalam berbagai acara, dari pesta, arisan hingga santai. Untuk acara arisan atau santai abaya bisa dikenakan sebagai outer dengan dalaman celana atau jeans.

“Saya memulai usaha ini dari bawah, kita pelajari benar sehingga tahu kelemahannya di mana. Saya juga terjun sendiri, termasuk ketika memilih bahan atau material membuat abaya, sehingga tahu semua dan tidak bisa dibohongi. Kalau untuk langsung besar itu butuh tim tapi kita nanti tidak belajar dari bawah,” ujarnya.

Untuk strategi penjualan produk, Dina mengandalkan face to face serta word by mouth atau mulut ke mulut dari teman-temannya. Dengan komitmen kualitas yang baik, foto dan hasilnya sama, maka strategi dari mulut ke mulut yang selama ini dijalani memberikan hasil bagus.

Ferdina, Owner Dinar Abaya aktif dalam organisasi IPEMI. Foto: Dok. pribadi

Dia juga aktif dalam komunitas sosialita dan  berbagai organisasi seperti IPEMI dan IWAPI sehingga kerap mengikuti bazar yang diadakan oleh organisasi.

Ciri Khas. Abaya rancangan Dina memiliki ciri khas tersendiri yang terinspirasi dari abaya luar negeri, namun dikembangkan sendiri. Setelah merancang desain, Dina bekerja sama dengan penjahit butik untuk membuat abaya.

Keunggulan Dinar Abaya ini memiliki dengan kualitas yang sama dengan luar negeri namun dengan harga yang lebih affordable atau terjangkau bagi kalangan menengah ke atas dibandingkan membeli di luar negeri atau mal. Untuk potong busana Dinar Abaya harganya di bawah Rp1 juta, mulai dari Rp375.000 hingga Rp875.000.

Ujar Dina, meski harganya terjangkau, namun kualitas abaya rancangannya sangat bagus. Kelebihan Dinar Abaya adalah memakai material bahan yang berkualitas, baik lokal maupun impor, dengan desain yang simple tapi terlihat cantik dan elegan.

“Ciri khas Dinar Abaya adalah memakai line emas di rancangannya sehingga terlihat cantik dan mewah,” imbuh ibu satu orang anak itu.

Untuk satu model rancangan Abaya Dina hanya menyediakan beberapa pieces untuk ukuran S. M, L dan XL Menurutnya tidak semua orang ingin memakai busana yang sama, sehingga tidak memproduksi dalam kuantitas banyak.

“Kecuali ada request keluarga yang ingin seragam, misalnya saat hari raya, baru dibuat banyak sesuai permintaan,” ujarnya.

Ciri khas Dinar Abaya adalah adanya line emas. Foto: Dok. pribadi

Pada Ramadan dan Idulfitri tahun 2025 ini, ujar Dina, model terbaru yang disukai adalah abaya motif diori. Abaya diori ini menggunakan bahan yang sudah ada motifnya, lalu ditambahkan aksen emas sesuai ciri khas Dinar Abaya.

Busana-busana Dinar Abaya menggunakan bahan satin premium/satin jaguar, serta kerinkle serta untuk line emasnya dari swarovski, payet emas, glitter, dan lain-lain, serta beberapa desain menggunakan zipper.

Menurut Dina, seseorang biasanya membeli baju dengan pertimbangan desain, motif dan cutting. Untuk cutting yang pas, maka Dina menyediakan berbagai ukuran panjang, dengan pertimbangan ketika seseorang membeli baju kepanjangan dan ketika dikecilkan di tukang jahit maka potongannya belum tentu sama.

“Karena itu kita sediakan panjang 140, 142 dan 138 cm, sehingga tidak perlu lagi kepanjangan dan potong bagian bawahnya,” ujarnya.

Target. Dina berharap bisnis abaya miliknya semakin berkembang dan dikenal banyak orang. Bahkan dengan terus menjaga kualitas yang bagus dia berharap bisa go international. Dia juga ingin membuka outlet dan menjalin kerja sama dengan mal untuk melebarkan penjualan.

Saat ini produknya sudah dipasang di media sosial Instagram. Menurut Dina dia sudah mempersiapkan pemasaran secara online melalui TikTok maupun marketplace Shopee.

Selain itu, perempuan yang hobi mendesain dan memasak masakan timur tengah itu juga ingin mengeluarkan produk jilbab segiempat menggunakan bahan berkualitas dan nyaman, dengan model yang tidak banyak di pasaran dan harga terjangkau.

“Kalau untuk fashion show hingga saat ini belum, karena harus dipersiapkan terlebih dulu,” papar Dina yang berencana melanjutkan sekolah desain di dalam negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.