Womensbeauty.id – Impian memiliki gigi putih bersih dan rata bukan hal sulit lagi saat ini. Anda bisa melakukan treatment veneer. Dijelaskan oleh drg. Hendro Priyo Dwi Utomo, SpPros, dokter gigi Klinik Dent Smile Pondok Indah, ada dua jenis veneer, yakni veneer direct dan veneer indirect. Namun, untuk hasil yang lebih bagus dan tahan lama adalah veneer indirect.
Veneer indirect adalah pelapisan gigi dengan mengasah permukaan depan gigi sebanyak 0.1-1 mm agar bisa dilapisi oleh gigi baru yang berbahan porcelain. Manfaatnya adalah memperbaiki estetika gigi, merapikan gigi yang hanya sedikit berantakan posisinya, menutup celah depan gigi, mengganti warna gigi pasien sesuai dengan keinginan pasien. Soal warna veneer, biasanya dokter juga akan menyesuaikannya dengan warna kulit pasien.
Bahan yang digunakan dalam proses veneer indirect adalah mesin bur gigi dan dental unit, bahan pencetakan gigi, bahan pembuat crown sementara, bonding dan etsa porcelain, serta bahan porcelain emax untuk membuat veneer yang baik. “Sebelum menjalani veneer, kerapihan gigi, lubang pada gigi yang akan di-veneer, kesehatan mulut umum pasien penting diperhatikan,” papar drg. Hendro, di sela-sela pemasangan veneer istri pesinetron Okan Kornelius, Lee Kornelius, Rabu (13/3/2019).
Sebelum menjalani perawatan veneer kondisi gigi harus dalam keadaan baik dan sempurna, sehingga tidak ada gusi yang radang. Bila ada gusi yang radang maka dilakukan scaling sehingga sehat. Bila ada lubang kecil harus ditambal. “Bila lubang besar dan kena saraf gigi maka harus dirawat saraf dulu hingga absesnya hilang, lalu dibuatkan crown satu gigi, bukan veneer,” jelasnya.
Dalam melakukan treatment veneer indirect, memerlukan waktu tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama, pasien akan berdiskusi mengenai kasusnya dengan dokter gigi dan dokter gigi akan menanyakan harapan yang diinginkan pasien. Pertemuan kedua, proses pengasahan gigi dan pembuatan crown sementara. Pembuatan veneer di laboratorium biasanya selama 10-14 hari.
Setelah pembuatan veneer selesai, baru dilakukan pertemuan ketiga yakni proses pemasangan gigi veneer. Hasil dari veneer permanen bertahan selama 8-10 tahun. Setelah itu akan banyak perubahan adaptasi gusi, mungkin bisa terjadi kebocoran dari veneer dan perubahan sedikit warna pada veneer.
Setelah melakukan perawatan veneer, tidak dianjurkan menggigit apel atau sejenisnya yang keras memakai gigi depan. Jika akan memakan buah apel, maka potong apel dan kunyah dengan menggunakan gigi belakang atau gigi geraham yang diciptakan untuk mengunyah. Selain itu, kurangi minum kopi dan merokok karena akan membuat veneer tertempel noda.
“Harus kontrol rutin empat bulan sekali ke dokter gigi. Lakukan pembersihan karang gigi setiap enam bulan sekali dan sekalian kontrol veneer,” ucap drg. Hendro.
Jangan khawatir, perawatan veneer ini aman dan tidak ada efek samping. Tetapi yang perlu diperhatikan, karena veneer hanya mengandalkan lem veneer maka kemungkinan copot suatu saat bisa saja terjadi. Veneer dapat dilakukan bila semua gigi dewasa sudah tumbuh.
“Sebaiknya pembuatan veneer dengan indikasi yang diperlukan seperti kondisi gigi miring, berantakan, atau karena giginya kuning karena saat kecil banyak minum antibiotik, bukan hanya untuk kosmetik,” papar drg. Hendro.