Womensbeauty.id –Niesa Permata, Ketua Komtap Humas dan Promosi DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), merupakan sosok womenpreneur muda yang memiliki seabrek aktivitas. Di tengah mengurus bisnisnya, perempuan bernama lengkap Anissa Permatasari, aktif dalam berbagai organisasi. Ia sudah aktif dalam organisasi IWAPI sejak tahun 2016.
Niesa juga menjadi public relations di Asean Women Enterpreneur Network (AWEN). Selain itu, ia juga menjadi team support G20 Empower membantu Ibu Rinawati Prihatiningsih selaku Co Chair G20 Empower dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI).
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA), PT XL Axiata Tbk. (XL Axiata), dan IWAPI, melalui aliansi G20 Empower Indonesia mendorong kepemimpinan perempuan di sektor publik dan swasta. G20 Empower mengadakan banyak webinar untuk mendukung perempuan.
“Saya dua kali menjadi MC di webinar tersebut. Sesuatu hal yang baru saya belajar. Selain itu saya juga banyak belajar dari G20 Empower, termotivasi perempuan yang hebat-hebat di Indonesia,” ucap perempuan kelahiran Jakarta, 19 Januari 1985.
Niesa sudah aktif berorganisasi sejak di masa kuliah. Ia pernah bergabung dalam organisasi Bina Nusantara Tennis Club (BNTC). Saat itu ia menjadi Event Chairman BNTC’s Leadership Training Programme (2006). Sebelumnya, menjadi Safety Leader BNTC’s Leadership Training Programme (2005). Di dalam organisasi tersebut ia juga menjadi Porsinara’s annual event organization (2005) dan Bina Nusantara Tennis Club president representative (2004-2005).
Manfaat Berorganisasi
Niesa merasakan manfaat dengan aktif dalam berbagai organisasi. Salah satunya, ia bisa belajar banyak dari para senior sehingga ia bisa terus belajar. Pengetahuan dan wawasan yang diperoleh dari organisasi ini tidak ditemukan di sekolah. Dengan berorganisasi, Niesa kerap diundang sebagai speaker di beberapa acara. Salah satunya menjadi pembicara dengan tema pendidikan dan pemberdayaan perempuan.
Niesa mengatakan banyak perempuan Indonesia yang sebenarnya bisa lebih maju lagi, tetapi terhalang dengan kemampuan digital. Di sisi lain, saat ini kemajuan teknologi digital sangat luar biasa atau dikatakan saat ini jaman digital. Untuk bisa maju maka perempuan tidak bisa gaptek digital. Perempuan juga harus melek digital untuk kemajuannya.
Seiring pernyataan Presiden Jokowi bahwa pemberdayaan UMKM menjadi bentuk pemberdayaan perempuan, karena 64 persen pelaku UMKM adalah perempuan. Oleh karena itu, digitalisasi UMKM di kawasan Asia Pasifik akan makin cepat didukung oleh pembangunan infrastruktur digital, perluasan konektivitas digital secara inklusif, dan peningkatan literasi digital pelaku UMKM.
“Saat ini perempuan bisa lebih maju karena saat ini tersedia berbagai platform, seperti Instagram, TikTok, sehingga siapapun bisa menggunakannya dan mengiklankan. Berbeda dengan dulu yang harus pasang billboard, poster dan lain-lain, maupun door to door,” paparnya.
Salah satu yang dilakukan IWAPI untuk pemberdayaan perempuan adalah melakukan pelatihan Go-Jek Wirausaha, untuk meningkatkan skala dan kapasitas pengusaha perempuan dalam ekonomi digital di Indonesia. Go-Jek memberikan pembekalan praktis berbisnis kepada pelaku UMKM anggota IWAPI agar dapat mendayagunakan teknologi untuk meningkatkan skala bisnis serta memperluas pangsa pasar.
IWAPI juga mengadakan webinar “Millenial Sharing Series” dan Niesa menjadi salah satu speaker (narasumber) untuk webinar tersebut.
Tips dari Niesa agar pelaku UMKM perempuan bisa maju dan berkembang adalah manfaatkan era digital ini dengan aktif di platform seperti WhatsApp, Instagram, TikTok sebagai sarana beriklan.
“Di masa pandemi bisnis digital naik kencang seiring naiknya e-commerce. Sebaiknya perempuan harus saling terhubung networking dengan ikut organisasi dan kegiatan bertemu orang, serta menjalin hubungan baik untuk menyampaikan bisnisnya,” paparnya.
Namun, di sisi lain sebaiknya perempuan tidak melupakan kodratnya sebagai perempuan. Meski sudah maju, perempuan bisa membagi waktu dengan baik, misalnya saat waktu bersama keluarga tidak digunakan untuk kegiatan lain. Perempuan juga tidak melupakan budayanya untuk tetap menikah meski sudah sukses.
Di samping itu, Niesa juga mengikuti organisasi Jakarta with Love. Jakarta with Love memiliki kegiatan arisan dan charity. Selain bersama Jakarta with Love, Niesa juga kerap melakukan charity, di antaranya mengunjungi tempat penampungan perempuan penyandang masalah.
“Hikmah dari kegiatan sosial adalah membuat saya bahagia, melihat orang lain dibantu menjadi senang, ada kebahagiaan tersendiri di situ,” ucap Niesa.
Selain charity, Niesa juga merupakan sosok yang suka membantu teman. Misalnya, membantu memasarkan dan mempromosikan usaha teman-temannya. Terkadang ia juga membeli jualan teman-teman untuk memotivasi temannya agar terus maju.
Bisnis Penginapan
Niesa memiliki bisnis penginapan House of Tegalwaton, yang berlokasi Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang sudah berjalan selama 10 tahun. Lokasinya sangat dekat dengan kampung halaman ibunya, Salatiga.
“Kota itu memiliki udara yang sejak dan panorama yang indah karena letaknya berada di kaki Gunung Merbabu. Pada masa itu, Salatiga dijuluki De Schoonste Stad van Midderi-Java atau kota terindah di Jawa Tengah,” ucap Niesa.
House of Tegalwaton berlokasi di tempat yang strategis, dekat dengan pintu tol. Selain itu, di dekatnya terdapat Pacuan Kuda Tegalwaton yang terkenal. Di pacuan kuda tersebut sering diadakan pertandingan pacuan kuda yang dihadiri wisatawan asing. Biasanya wisatawan asing bisa menginap di House of Tegalwaton.
Desa Tegalwaton juga memiliki wisata terkenal seperti Air Mandi Sendoyo yang legendaris. Di sana juga terdapat pusat tourism yakni Arrowhead Park.
Niesa mengatakan House of Tegalwaton awalnya merupakan bisnis keluarga, namun yang mencetuskan ide ini adalah Niesa. Ayahnya seorang pilot dan ibunya pramugari memiliki bisnis properti seperti sewa apartemen.
“Saya berpikir, harus ada sesuatu di kampung halaman sendiri, karena kan kita kalau liburan ke sana. Saat itu belum terlalu booming tempat wisata, tetapi saya pikir beli tanah dulu dan kemudian dikembangkan di sana,” paparnya.
Keunggulan House of Tegalwaton adalah pengunjung bisa menginap sembari menikmati suasana khas Jawa. Rumah penginapan terbuat berbentuk Joglo, rumah khas Jawa, yang menggunakan kayu jati. “Jadi wisatawan asing bisa menikmati keindahan Tegalwaton, sekaligus menikmati suasana Jawa,” paparnya.
House of Tegalwaton menyediakan guest house yang lebih privat, yang bisa disewa oleh satu keluarga atau satu grup. “Kita seperti rumah ada dapurnya, ruangan hall, helper-nya juga selalu ada. Kami menyediakan hidangan-hidangan khas Jawa,” ucapnya.
House of Tegalwaton kerap dikunjungi wisatawan asing, serta menjadi tempat traning misalnya dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. House of Tegalwaton juga bisa menjadi tempat acara seperti pernikahan. Karena lokasinya yang dekat pintu tol, seringkali House of Tegalwaton menjadi pilihan tamu yang transit dalam perjalanan menuju Jakarta atau sebaliknya.
“Selama ini strategi untuk memperkenalkan House of Tegalwaton adalah melalui internet dan orang-orang di pacuan kuda yang menyarankan fasilitas penginapan dengan suasana Jawa. Untuk di masa pandemi, Alhamdulillah tamu juga ada,” jelas Niesa.
Selain itu, kata Niesa, organisasi juga bisa membantu mengiklankan usaha anggotanya melalui networking yang dimiliki. Di dekat penginapan, saat ini Niesa juga sedang mengembangkan perkebunan jamur.
Support Keluarga
Orangtua, terutama ibu, di mata Niesa memiliki peran yang sangat besar dalam mendidiknya. Sejak kecil, ibunya mendidiknya agar mandiri, kuat dan berani. “Besar support ibu, ibu selalu bilang kamu nggak boleh takut, sama-sama makan nasi saja takut, sejak kecil saya juga sering diminta Mama untuk perform bermain piano di depan banyak orang,” ucap anak kedua dari dua bersaudara.
Sejak kecil Niesa memang hobi bermain piano. Ia pernah mengikuti Classic Piano course di Yamaha Music. Niesa juga pernah belajar di Elfa’s Music Studio Bintaro. Ia bahkan mengambil kelas jazz balet di Namarina Dance Academy. Niesa juga pernah belajar desain animasi di Binus Center 3rd Animation Design. Ia juga pernah mengikuti presenter class di IBSC School Presenter.
Memiliki orangtua yang bekerja sebagai pilot dan pramugari, maka sejak kecil Niesa belajar untuk mandiri dan berani memutuskan sesuatu sendiri tanpa orang lain. Di samping orangtua, kakek Niesa, yang pernah menjabat Gubernur PTIK menjadi role model-nya. “Kakek saya itu polisi, sangat mandiri, jika bisa mengerjakan sendiri maka beliau tidak mau minta bantuin orang. Papa saya juga begitu,” ucap Niesa.
Sejak masa sekolah Niesa sudah hobi berjualan. Ia kerap membantu menjualkan dagangan temannya. Ia juga pernah membantu berjualan barang-barang dari toko saudaranya di bilangan Blok M. Saat itu, barang-barang di toko dibawa ke sekolahnya di SMUN 6 Jakarta. “Saat jam istirahat, saya bilang hayo siapa yang mau beli,” ucap Niesa.
Menurut Niesa untuk berjualan membutuhkan networking dan keberanian. Didikan ibunya untuk berani, sangat bermanfaat ketika berjualan atau menjadi reseller, sekaligus mempromosikan produk. “Jadi ada bakat dagang, bisa dibilang dulu adalah hobi dagang,” ucap Niesa yang juga punya hobi membaca dan menonton film.
Setelah lulus dari SMUN 6 Jakarta, Niesa kuliah di Universitas Bina Nusantara Jakarta jurusan Sastra Jepang. Jurusan tersebut dipilihnya karena ia merasa harus bisa menguasai bahasa asing lain di samping bahasa Inggris.
Setelah lulus kuliah, Niesa pernah berkarier di Swissbell International Hotel, Japan International Cooporation Agency (JICA) Ministry of Transportation, PT KDDI Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), PPTGE dan Kedutaan Australia.
Resolusi 2022
Di tahun 2022, Niesa memiliki resolusi untuk hidup lebih membantu orang lain. Harapan Niesa, melalui bantuannya orang lain tersebut memiliki motivasi untuk lebih mau berusaha.
Resolusi lainnya adalah menjalani kehidupan yang lebih sehat di tahun 2022. Selama ini, kata Niesa, ia masih belum memperhatikan pola makan, sehingga di tahun depan pola hidupnya harus lebih sehat, makan makanan sehat dan istirahat yang cukup.
“Saya juga akan kurangi asupan gula dan garam di tahun depan. Jika makan di rumah aman, masakan bisa mengikuti selera dan kemauan kita. Bumbunya bawang merah dan bawang putih saja,” ucap perempuan yang memiliki tinggi badan 162 cm dan berat badan 45 kg ini.
Untuk menjalani hidup yang sehat, saat ini ia memiliki usaha kue sehat. Menurut Niesa, ia bersama suaminya tidak mengonsumsi gula. “Kita terbiasa minum teh atau jus pun tidak memakai gula,” kata Niesa.
Usaha kue sehat ini akan terus ia kembangkan di tahun 2022 nanti. Ia juga akan membuat kue bagi anak-anak autis, yang non gluten, gula dan tepung. Sebagai penggantinya ia menggunakan almond.
Sementara untuk olahraga, saat ini ia rutin jalan kaki bersama anjing-anjingnya. Niesa memiliki empat ekor anjing, yakni 3 ekor anjing Yorkshire dan 1 ekor anjing Shih-tzu. Sementara untuk perawatan kecantikannya, ia rutin facial dan massage seminggu sekali.
“Ke depan saya akan meluncurkan teh sehat, yakni produk greentea, untuk hidup lebih sehat,” ucap perempuan yang suka gaya fashion anime Jepang dan harajuku style. (tik)
Niesa Permata
Instagram @niesapermata19
DPP Iwapi, Instagram @dpp.iwapi
G20 Empower, Instagram @g20empower
AWEN Asean @awen_asean