Womensbeauty.id – Baru setahun Widiyanti Disan mendirikan Jawi-Jawi Spa and Wellness, tepatnya pada 9 Januari 2019. Namun kiprah perempuan yang disebut juga Ratu Kanthil ini sudah lama. Ia bahkan dikenal dengan terapi sentuh aura healing-nya.
Bagi Widi, begitu ia akrab disapa, filosofi Jawi-Jawi adalah sebuah pengabdian. Ia adalah seorang aura konsultan dan holistic care, yang banyak aktif dalam komunitas, yayasan charity untuk pengobatan massal, fengshui dan aura.

Dengan prinsip ‘being wellness is number one’ ia menjalani hidup dengan keteraturan, keutuhan energi dan keseimbangan. “Dari situ saya berpikir, mengapa tidak menjadi sebuah bisnis,” ucap Widi.
Selama ini menurut Widi, masyarakat awam menilai aura sebagai mistik. Namun sesungguhnya, aura adalah sesuatu yang menunjang performa dan kehidupan sosial seseorang.
Lebih jauh lagi, aura berkaitan dengan jiwa dan raga yang pantulannya berupa warna atau cahaya. “Sebetulnya bagaimana keharmonisan jiwa secara fisik bisa seirama dan selaras, sehingga aura yang luas bisa membangun integritas dan kepercayaan diri seseorang,” ucap Widi.
Untuk mendalami aura, Widi mempelajari science sejak tahun 2010. Ia mengembangkan gifted dari Tuhan dengan belajar science mengenai anatomi tubuh dan kesehatan, lalu menggabungkannya menjadi spiritual healing. Widi yang juga seorang pelatih silat, juga belajar bagaimana jurus-jurus silat membantu sebuah penyembuhan.
Untuk itu, ia mendirikan Jawi-Jawi Spa dan Wellness untuk lebih banyak membantu orang lain. Misalnya, dengan membuka lapangan pekerjaan bagi terapis.
“Leluhur saya, eyang dan mama saya semua bergerak di pengobatan, saya hanya menghaluskan dan meneruskan blessing yang Tuhan beri untuk saya,” ucapnya.
Dalam mempelajari science, Widi pernah mengikuti Kongres Science di Rusia. Ia juga belajar mengenai bioritme, sirkulasi tubuh dalam pikiran bawah sadar dan kaitanya dengan intelektual, daya pikir, serta emosional.
Emosional berkaitan dengan kebahagiaan. Kebahagiaan bukan berarti selalu senang, tetapi bagaimana seseorang bersyukur. Emosional terwujud dengan secara fisik terlihat segar, cantik, muda, enerjik, dan memotivasi orang.
“Misalnya ketika lelah kita bermeditasi, melakukan in-hale – ex-hale, tarik napas, tahan napas, lalu keluarkan perlahan. Jadi spiritual healing ini tidak melupakan science, karena itu saya belajar bioritme untuk keseimbangan,” jelas Widi.
Selain itu, Widi mempelajari ilmu jiwa hingga tatanan aura jawa. Menurutnya, benang merah untuk Jawi-Jawi adalah sebuah keluhuran budaya Jawa, kearifan lokal budaya Jawi.
Meski baru setahun berdiri, Widi mengatakan Jawi-Jari sudah konsisten dengan terapi sentuh aura yang paling diminati. Terapi aura tidak hanya untuk kharisma, tetapi juga untuk kecerdasan, jodoh, bisnis, rumah, kecantikan, kesehatan, serta yang terakhir aura spiritual.
“Semua aura menjadi kesatuan keutuhan energi. Tubuh memiliki cadangan energi, yang bila cadangan energi berkurang atau menipis, maka bisa collaps, pingsan. Ibarat mobil yang bensinnya mau habis, tetapi masih bisa jalan,” papar Widi.
Energi adalah hawa murni, yang bila hawa murni positif akan semakin bagus. Dengan pencapaian aura spiritual, maka seseorang akan lebih mengerti apa yang diinginkan dan lebih bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan.
“Kita akan merawat jiwa dan raga secara fisik, sehingga dunia beauty wellness akan terus berkembang semasa ada kelahiran,” jelasnya.
Untuk itu, selain menyediakan terapi aura, Jawi-Jawi Spa dan Wellness menyediakan terapi body massage dan reflexiology. Tidak sekadar dipijat, tetapi terapis yang mengerjakan mengetahui mengenai sendi dan saraf.
“Dari pijatan kaki, jika ada masalah kardiovaskulas, stres, capek, uratnya ada yang grenjel, dengan dipijat sel darah menjadi lancar,” ucap Widi.
Sementara untuk terapi aura, saraf kejepit, prostat, dan kekuatan jantung, Widi langsung terjun menangani. Dalam 1-2 kali terapi saja, hasilnya tubuh terasa lebih ringan.

Jawi-Jawi Spa and Wellness juga menyediakan terapi totok payudara untuk meregenerasi sel-sel darah lebih lancar. Selain itu ada pijat bayi mulai dari usia nol bulan.
Jawi-Jawi juga menyediakan terapi totok vagina. Menurut Widi, jika ada masalah di organ intim, maka saat pertama kali ia melakukan totok untuk customer, bisa keluar darah dan lendir. “Tekniknya hanya pijat dan totok, sederhana, tapi pengaruh luar biasa. Ini sebuah kearifan, saya percaya energi manusia lebih abadi,” ujar Widi.
Selain itu, Widi juga menangani perempuan-perempuan yang kecanduan narkoba ataupun pekerja seks komersial karena mereka membutuhkan dukungan secara mental. Ia juga menangani perempuan-perempuan yang mengalami masalah KDRT.
Agar seseorang memiliki aura positif, Widi menyarankan agar mencintai apa yang dikerjakan atau dimiliki. Setiap masalah yang datang akan merusak daya pikir, kestabilan hidup dan mempengaruhi kondisi ekonomi.
Menurut Widi, tubuh dapat melakukan self-healing atau mengobati diri sendiri sehingga diri sendiri yang akan lebih mengerti hasil dan proses.
Untuk itu, setiap bangun tidur kita bisa mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan ucapkan kita begitu mencintai-Nya. Selanjutnya, lakukan in-hale – ex-hale, baru kemudian beraktivitas seperti mandi dan sarapan.
Hal yang sama juga sebaiknya dilakukan menjelang tidur. Setelah membersihkan diri dan memakai krim perawatan, ucapkan terima kasih Tuhan.

Bagi Widi, hal tersebut menjadi sebuah afirmasi, sebagai pondasi spiritual. Afirmasi tersebut dapat menjaga keseimbangan, eksistensi diri, sehingga seseorang akan lebih percaya diri dan berintegritas. Alhasil, akan lebih menjaga hubungan bisnis, hubungan dengan pasangan, keluarga dan lain-lain.
“Jika ingin seimbang, perhatikan hal-hal kecil dari mau tidur sampai bangun tidur. Keseimbangan kita yang buat, kita bisa mengatur jadwal dan hubungan, serta punya me-time sebagai koreksi, kontemplasi atau perenungan,” cerita Widi.
Seringkali seseorang mengabaikan afirmasi dasar ini, sehingga setiap permasalahan ditumpuk. Akibatnya pikiran bawah sadar seseorang menjadi capek.
“Dengan perawatan, relaks, diam, istirahat, meditasi, yoga, slow motion atau taichi bisa mengingankan pikiran bawah sadar, meng-cleansing semua,” jelas Widi.
Widi mengatakan perempuan dulu selalu merawat diri dengan cara sederhana, misalnya jamu kunyit asam. Hal yang menunjang penampilan ini membuat hati tenang dan damai.
Widi berharap, ke depan Jawi-Jawi menjadi sebuah lembaga sarana diklat untuk pijat dan totok yang merupakan kearifan lokal.
Selain itu, Widi juga berharap perempuan tidak hanya memakai produk, tetapi juga mampu menjaga diri secara alami dengan menciptakan aura positif.
Ia juga berharap profesi terapis totok maupun pijat tidak dipandang sebelah mata. Masyarakat harus melihat bahwa pijat adalah skill yang mulia, menjadi ibadah seseorang.
“Prediksi saya, dua tahun ke depan orang akan back to basic, yang natural. Jawi-Jawi menjadi the best karena dari tanah kelahiran terbuka lebar membuka pengobatan yang sangat membantu, bukan soal komersil,” ucap Widi.