Womensbeauty.id – Agni Hyperbaric Center memperkenalkan terapi hiperbarik yang dapat dikombinasikan dengan treatment kecantikan sehingga membuat awet muda dan juga sehat.
Di Indonesia terapi hiperbarik ini terbilang masih jarang dilakukan, meski terapi ini sudah ada sejak lama. Tetapi di luar negeri, terapi ini dikenal di kalangan artis Hollywood seperti Madonna, Justin Bieber dan lain-lain, serta pesepakbola dunia Cristiano Ronaldo.
Sementara di Indonesia salah satu artis yang melakukan terapi hiperbarik ini adalah Baby Margaretha. Model dan pemain film ini merasakan manfaat setelah melakukan terapi hiperbarik ini.

“Setelah memadukan treatment kecantikan seperti facial dengan terapi hiperbarik, Alhamdulillah saya merasa sekarang tambah sehat dan awet muda, muka juga fresh dan tidak kusam” ujar perempuan yang awet muda di usia 41 tahun ini.
Menurut ibu tiga orang anak ini, terapi hiperbarik ini sangat membantunya agar tidak perlu minum banyak obat-obatan, muka juga terlihat fresh dan tidak kusam.
Agni Hyperbaric Center termasuk klinik yang pertama memiliki terapi hiperbarik, karena sebelumnya terapi ini hanya dapat dilakukan di rumah sakit. Oleh karena itu, Agni Hyperbaric Center menggandeng PERDOKLA, yang memiliki dokter spesialis kelautan dan hiperbarik.
Lantas apa yang dimaksud dengan terapi hiperbarik ini? Dokter estetika Agni Hyperbaric Center dr. Alivasavia, CIBTAC, CIDESCO menjelaskan terapi hiperbarik (HBOT) adalah terapi dengan memberikan oksigen ke dalam tubuh dengan tekanan.
Dokter Agni Hyperbaric Center melakukan pengguntingan pita pada grand opening, pada Minggu (9/4/2023)
“Besar tekanan yang diberikan disesuaikan kondisi pasien. Semakin berat penyakit yang diderita maka tekanan yang dibutuhkan semakin tinggi. Namun, untuk mencapai tekanan tinggi perlu dilakukan secara bertahap,” ujar dr. Savia, pada grand opening New Agni Hyperbaric Center, Wellness and Skincare, di Grand Galaxy City, Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (9/4/2023).
Prinsip terapi hiperbarik adalah seperti orang menyelam atau diving. Ketika melakukan terapi ini, seseorang masuk ke dalam chamber dengan tekanan udara tertentu.
“Dengan terapi hiperbarik kita akan berlimpah oksigen dan tubuh akan meregenerasi diri sendiri,” papar dr. Agni B. Sugiyatmo, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam Agni Hyperbaric Center.
Menurut dr. Savia, manfaat terapi hiperbarik adalah memperbaiki sel-sel yang rusak agar proses aging tidak terjadi dan seseorang tetap terlihat muda. Muda diartikan tidak hanya tampilan luar kulit kencang, tetapi organ tubuh juga berfungsi dengan baik dan sehat.
Terapi hiperbarik dibutuhkan karena seiring bertambah usia timbul aging dan pembuluh darah mengalami kerusakan. Terapi ini juga menjaga kadar oksigen di dalam tubuh cukup. Kadar oksigen yang tidak mencukupi membuat seseorang berisiko terkena penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
“Oksigen adalah suatu partikel yang benar-benar tubuh butuhkan. Jika seseorang kehilangan oksigen maka mengancam sel. Penyakit timbul karena pembuluh darah mengalami kekurangan oksigen atau iskemia, yang paling fatal bila terjadi di otak atau jantung,” jelas dr. Savia.
Terapi hiperbarik termasuk bagian dari regenerative medicine atau ilmu medis tentang regenerasi jaringan. Di Indonesia, selama ini terapi hiperbarik digunakan untuk mengatasi penyakit seperti stroke, serangan jantung, luka diabet, emboli, dekompresi hingag kanker.
Tapi, sebenarnya terapi hiperbarik ini juga bisa digunakan untuk kebugaran dan kecantikan dengan mengombinasikannya dengan treatment seperti AA PRP (platelet rich plasma), akupunktur, akupresur, spa and sauna, tanam benang, botox, immunocellular therapy, stemcell, dan stem base therapy lainnya.
“Misalnya, terapi antiaging AA PRP di-booster dengan terapi hiperbarik, tanam benang diberi terapi hiperbarik, atau sehabis botox diberi terapi hiperbarik maka pengulangannya bisa lebih dari 6 bulan, hasilnya juga lebih bagus,” ujarnya.
Terapi hiperbarik tidak cukup sekali dilakukan. Biasanya sekali terapi memakan waktu hingga dua jam.