Womensbeauty.id – Tiga proses kain tradisional, yakni sulam, tenun dan batik dikemas menjadi satu kain yang unik oleh perancang kain Rajib Nashrudin. Perancang kain dari RPG, Tenun Sutera dan Batik Tulis Garut ini membuat kain sulam dari bentangan 4.000 benang sutera.
Setelah kain disulam, proses selanjutnya adalah menenun. Proses sulam dan menenun membutuhkan waktu selama sekitar 2 bulan. Proses selanjutnya adalah membatik tulis selama 2-6 bulan.
Rajib merancang kain ini karena terinspirasi Komunitas Cinta Berkain, Wastraprema, dan Yayasan Batik Indonesia.
“Mereka biasa memakai kain dan berbelanja ke tempat saya, mereka menginginkan inovasi baru sehingga kita kolaborasikan sulam, tenun dan batik,” ucap Rajib.
Motif sulam, tenun dan batik yang digunakan berasal dari berbagai daerah dan berbagai motif. Misalnya, motif wajib dan lereng dari Garut, motif rangrang dan swastika dair Bali, serta motif batik sekarjagad, bulu ayam, Pekalongan, parang, Yogyakarta, Solo dan lain-lain.
Rajib ingin nantinya di setiap daerah ada kain tradisional yang memakai proses pengerjaan seperti yang ia lakukan saat ini.
Keunggulan lainnya adalah kombinasi proses kain sulam, tenun dan batik adalah sulamannya tidak timbul di bawah kain.
“Yang mengerjakan adalah orang profesional dan butuh ketelitian. Namun, harganya juga tidak terlalu mahal, antara Rp 2,5 juta hingga Rp 12 juta,” papar Rajib.