Womensbeauty.id – Chief Consulting Officer DIREXION yang juga Pendiri dan Ketua Umum CEO Business Forum Indonesia, Jahja B. Soenarjo banyak berusaha mempromosikan produk-produk dan bahan baku dari Indonesia ke berbagai seperti ke China, Korea, Timur Tengah, dan lain-lain. Termasuk dalam produk dan bahan baku dalam bidang perawatan tubuh serta produk-produk unggulan lainnya.
Menurut Jahja, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bisnis produk perawatan tubuh dan kecantikan. Bahkan, selama ini China dan Korea bisa memproduksi kosmetik dengan bahan baku dari Indonesia. Di China ia menemukan masker yang dibuat oleh salah satu perusahaan China yang berbahan baku VCO, yang VCO-nya diekspor dari Indonesia.
“Inilah permasalahan pokok mengapa kita selalu tertinggal dengan Vietnam, Kamboja, dan Laos, yang mereka cepat mengambil peluang. Padahal kita peluangnya besar,” ucap pria yang juga memiliki perusahaan Blessindo, Glory Metalindo, Indogo Creatives serta Pengurus Kadin dan beberapa organisasi lainnya.
Jahja mengatakan bisnis kecantikan, perawatan tubuh dan gaya hidup terus berkembang melengkapi empat bisnis ringan yang memiliki peluang, antara lain consumer goods, kesehatan, edukasi, serta layanan jasa personal-grooming untuk penampilan agar tampil cantik seperti mengatasi kerutan, kulit kusam, jerawat, dan membuat tubuh langsing, dari ujung rambut sampai ujung kali dirawat, fashion plus aksesori-aksesori pelengkap.
Dalam bidang kecantikan, setiap tahunnya produk personal care dari luar yang masuk seperti dari Korea terus meningkat menggarap pasar gemuk negara ini yang tumbuh sampai 18 persen. Padahal saat ini perekonomian Indonesia turun menjadi 4,9 persen akibat krisis global.
“Tapi sekrisis-krisisnya kita tetap ingin tampil cantik, kinclong, yang untuk menjadi demikian sekarang bisa dibeli secara online,” ucap Jahja, yang juga mulai mengeluarkan produk rumah tangga merek Bunda dan Miracle.
Dan memang saat ini penjualan secara online meningkat pesat. Termasuk untuk penjualan produk kecantikan dekoratif. Karena itu, saran Jahja, harus dipikirkan bagaimana meningkatkan produksi dalam negeri dengan cara community marketing. Yakni menggunakan endorser-endorser lokal seperti bintang film, tokoh masyarakat, istri pejabat dan selebgram.
Menurut Jahja, saat ini promosi dan pemasaran melalui media online/social paling efektif, apalagi bila pasarnya ceruk. Berbeda halnya dengan pasar yang masif maka harus melakukan promosi secara above the line di televisi. Itupun, kata Jahja, meski sudah mengeluarkan budget jor-joran belum tentu berhasil apalagi jika produknya baru.
“Saat ini bermain di pasar ceruk lebih mengasyikkan, lalu terus lakukan edukasi. Meski secara volume pasarnya tidak besar, tetapi pertumbuhan dan masketnya bagus karena marginnya besar,” ucap Jahja yang terbilang sukses memperkenalkan produk-produk dari pengusaha lokal ke mancanegara.
Nah, berbicara soal bisnis kecantikan Jahja mengatakan saat ini pasar kecantikan sangat bagus di Indonesia. Nantinya pasar Indonesia timur akan semakin bagus, sementara selama ini pasar hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa. Begitu pula dengan ekspor produk-produk kecantikan yang bagus.
“Perempuan ingin cantik dan laki-laki ingin ganteng.Untuk laki-laki saat ini minyak rambut Pomade booming, yang sejalan dengan pertumbuhan barbershop kekinian. Belum lagi untuk perempuan,” ujar Jahja.