Womensbeauty.id – Untuk mengajak para perempuan menemukan, menerima dan menampilkan jati dirinya, pemimpin global di bidang estetika medis Merz Aesthetics meluncurkan kampanye terbaru Aesthetics Serendipity Journey (MASJ). Dalam kampanye ini dihadirkan kisah pribadi 11 tokoh perempuan inspiratif atau MASJ Squad dari 11 negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
MASJ Squad terdiri dari berbagai profesi, seperti YouTuber, aktris, penulis, pengusaha, dan bintang televisi. Mereka adalah tokoh perempuan yang telah menerima tantangan memulai perjalanan mencari jati diri dan berbagi cerita bagaimana mengatasi berbagai standard kesempurnaan atau kecantikan di masyarakat umum.
Dikatakan oleh Ricardo Manaloto, Country Manager Merz Indonesia, melalui kampanye ini Merz Aesthetic yang merupakan bagian dari Merz Pharma Group Global berharap dapat membantu wanita di seluruh dunia untuk memusatkan perhatian mereka pada fitur wajah yang mereka senangi dan mengurangi pemikiran negatif yang dapat mengurangi kepercayaan diri dan menghalangi potensi terbesar mereka.
“Kampanye ini juga diharapkan dapat mengajak para wanita untuk berani memulai percakapan yang membahas stigma terkait perawatan estetika medis dengan cara mengubah pola pikir masyarakat bahwa perawatan tersebut sama saja seperti kiat-kiat lain untuk mempercantik diri seperti menggunakan make up, menata rambut, memilih gaya busana tertentu dan berolahraga,” ujar Ricardo.
Di sisi lain, banyak perempuan yang merasa malu untuk bercerita atau mengakui bahwa ia telah melakukan perawatan estetika. Tapi tidak demikian halnya dengan Almiranti Fira, MASJ Squad untuk Indonesia yang juga seorang YouTuber. Baginya, perawatan kecantikan bukan hal tabu untuk diceritakan karena kecantikan adalah anugerah dari Tuhan.
Salah satu cara mensyukuri anugerah Tuhan adalah dengan memelihara dan merawatnya. Karena itu di usianya yang masih terbilang muda, Fira tidak ragu untuk melakukan perawatan kecantikan. Bagi Fira, perawatan estetika adalah investasi, sehingga saat usia terus bertambah maka kualitas kulit tetap terjaga baik dan terlihat lebih muda.
Fira juga mengatakan hal terpenting adalah mengenali kebutuhan diri, mengenal produk yang terpercaya dan dokter ahli yang tahu prosedur serta batas-batas yang aman untuk melakukan prosedur perawatan estetika.
“Jadi saya tidak malu untuk menceritakan tentang pengalaman aesthetic journey yang saya lakukan, karena pengalaman ini diharapkan bisa menginspirasi teman-teman perempuan untuk dapat menampilkan yang terbaik dari dirinya sendiri,” ucap Fira.
Lebih dari itu menurut Fira, perawatan estetika sangat membantu kesehariannya dan membuat perempuan lebih percaya diri. Bila tampil percaya diri maka aura positif dalam diri juga akan bisa dirasakan oleh orang-orang di lingkungan sekitar.
Oleh krena itu, Fira berpesan agar perempuan Indonesia tidak ragu dan takut jika ingin melakukan perawatan estetika.
“Karena tidak hanya dapat menyempurnakan tampilan wajah versi terbaik kita tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri, memberi dampak positif, serta memberi kualitas hidup yang lebih baik bagi kehidupan sosial,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Presiden Direktur Miracle Aesthetic Clinic Group, dr. Lanny Juniarti, Dip. AAAM mengatakan pertumbuhan industri estetika di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat. Terlihat semakin banyak orang yang mendatangi klinik kecantikan agar bisa tampil maksimal.
Menurutnya, dengan adanya kemajuan teknologi dalam dunia kecantikan, perawatan estettika telah berevolusi dengan prosedur-prosedur yang semakin canggih, produk yang berkualitas dan ahli-ahli yang berkompeten yang memungkinkan seseorang merawat wajah dan tubuhnya, baik dengan perawatan injectable mapun noninjectable serta perawatan estetika non bedah.
Perkembangan teknologi tersebut semakin memungkinkan banyak teknik yang dapat dilakukan untuk mengubah penampilan wanita menjadi lebih cantik sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
“Dengan begitu para wanita dapat menemukan versi terbaik dari kecantikan dirinya, sehingga dapat menampilkan harmonisasi dari setiap elemen wajahnya sesuai dengan karakter kecantikan pribadinya masing-masing,” ucap dr. Lanny.
Dalam melakukan prosedur perawatan estetika, biasanya dokter akan memberikan arahan mana perawatan yang tepat bagi pasien. Namun seiring berjalannya waktu, pasien juga mempunyai keinginan untuk mengikuti tren yang sedang terjadi.
Dikatakan oleh Aesthetic and Anti-aging doctor & Founder of Jakarta Aesthetic Clinic (JAC) dr. Olivia Ong, mengatakan ia begitu menghargai setiap pribadi yang datang dengan segala keunikan, kekuatan dan kelemahannya. Sebagai dokter ia membantu merawat kelemahan-kelemahan itu ddan mengubahnya menjadi poetensi yang akan membuat siapapun akhirnya dapat menemukan jati diri mereka yang seutuhnya lewat praktik kedokteran estetika unggulan, yang memprioritaskan keamanan serta kenyamanan.
“Bagaimanapun bentuk awal wajahnya, semua orang bisa terlihat enak dipandang dari luar, namun kami sebenarnya bekerja sangat detail pada setiap struktur di dalam wajah yang turut berkontribusi terhadap munculnya tanda-tanda aging di permukaan kulit,” ucap dr. Olivia.
Menurut dr. Olivia, kombinasi ultherapy, botulinum toksin (botox) dan filler dengan urutan dan dosis yang pas akan membuahkan hasil yang menyenangkan bagi semua orang yang melihatnya.
“Kami berharap masyarakat dapat memahami pentingnya kualitas dari suatu pelayanan kedokteran estetika di tanah air dan memberikan penghargaan kepada dirinya sendiri untuk mencari sosok-sosok yang tepat dalam mendampingi lifetime aesthetic journey mereka, serta berani bersuara tentang pengalaman mereka selama ini untuk menginspirasi atau membantu sesama yang membutuhkan,” ucapnya.
Sementara CEO of Merz Asia Pacific, Laurence T. Siow mengatakan Merz yang berkantor pusat di Jerman mungkin sudah dikenal di seluruh dunia akan terobosan obat alzheimer’s dan obat-obatan resep. Namun, awalnya perusahaan ini didirikan pada tahun 1908 dengan fokus pada obat-obatan estetika. 110 tahun kemudian di bawah manajemen generasi perusahaan dari keluarga Merz, perusahaan melakukan sejumlah perubahan dan kembali pada esensi perusahaan yaitu menyediakan layanan kesehatan dan kecantikan konsumen dengan fokus pada estetika medis dan terapi neurotoksin.
Menurutnya, misi Merz adalah meningkatkan kesehatan pasien dan membantu mereka untuk hidup lebih baik, meningkatkan percaya diri, dan tampil lebih baik dengan memanfaatkan layanan kecantikan yang aman dan teruji secara klinis.
“Kami dengan bangga telah membuktikan kepada jutaan masyarakat dan kami berharap dapat menjalankan misi kami lebih jauh melalui kampanye ‘Merz Aesthetics Serendipity Journey’ dalam rangka memberdayakan masyarakat ujtuk menjadi diri sendiri yang lebih baik setiap harinya dan menyebarkan pesan-pesan positif kepada dunia,” tutup Laurence.