Hidung Mancung Secara Instan dengan Filler

by
Dr.Inaldo Harlim M.Biomed-AAM, Dip.AAAM (USA),CIBTAC,AIFO-K, dokter Albezits Clinic sedang mempersiapkan treatment Filler Hidung

Womensbeauty.id – Memiliki hidung yang proporsional, yang sesuai dengan bentuk wajah, membuat seseorang terlihat lebih menarik. Namun, bila tidak memiliki bentuk hidung yang proporsional tidak perlu berkecil karena saat ini bisa dilakukan treatment tanpa operasi, yakni Nose Filler atau Filler Hidung. Misalnya area batang hidung yang ada lekukannya dan ingin dibuat lebih tegas, atau ingin membuat hidung lebih mancung.

Menurut dr. Inaldo Harlim M.Biomed-AAM, Dip.AAAM (USA),CIBTAC,AIFO-K, antiaging and aesthetic doctor Albezits Clinic, tindakan Filler Hidung ini berbeda dengan tindakan rhinoplasty yang menggunakan implant. Tindakan Filler ini sifatnya untuk merapikan saja sehingga tidak bisa menginginkan ekspektasi yang terlalu tinggi seperti tindakan bedah.

Filler artinya mengisi, menggunakan banyak bahan yang bisa diisi ke area wajah seperti asam hialuronat kolagen bovine, lemak tubuh (fat grafting), polimer buatan biodegradable, dan hidroksiapatit kalsium. “Umumnya yang dipakai di hampir banyak negara di dunia adalah asam hialuronat atau hyaluronic acid, lebih aman karena ada antidotnya,” ucap dr. Aldo.

dr. Aldo mengatakan, tidak semua perusahaan Filler menyediakan bahan Filler yang baik untuk hidung. Pasalnya, pada bagian hidung terdapat banyak vascular yang berisiko tinggi jika salah prosedur, seperti over-filling atau terlalu banyak tusukan dengan sharp-needle.

Lebih lanjut menurut dr. Aldo, Filler Hidung bisa dikerjakan pada pasien yang indikasinya tepat. Misalnya, pasien dengan elastisitas kulit yang masih baik, atau pasien yang masih punya basic batang hidung tetapi bentuknya kurang tinggi atau ada lekukan. Lekukan ini, kata dr. Aldo, dapat disiasati dengan Filler.

dr Aldo sedang mengerjaan treatment nose up threadlift

Treatment Filler Hidung ini aman dilakukan, asalkan pasiennya kooperatif. Filler Hidung bisa menimbulkan risiko jika pasiennya non-kooperatif. Oleh karena itu jika ada efek samping maka pasien harus siap Filler-nya diluruhkan demi keamanan pasien.

Sebaiknya pasien juga tidak berharap berlebihan karena Filler bukan merupakan prosedur bedah. Karena itu, hasilnya tidak bisa seperti hidung artis luar negeri karena Filler ini hasilnya natural mengikuti bentuk asli hidung pasien tersebut.

Proses pengerjaan treatment Filler Hidung ini instan. Dalam 15 menit pengerjaan, hidung menjadi lebih mancung tanpa downtime yang lama.  Sekali saja pengerjaan sudah terlihat hasil dan touch hanya dilakukan jika dibutuhkan. “Filler yang dimasukkan tergantung brand dan bahannya. Biasanya untuk brand yang baik, 0,5 hingga 1 cc saja sudah memuaskan,” ucap dr. Aldo.

Hasil dari treatment Filler menggunakan bahan asam hialuronat akan bertahan selama 12-16 bulan. Hal tersebut disesuaikan dengan kadar asam hialuronat dan bahan crosslinker yang ada dalam produk tersebut. Sementara Filler yang menggunakan bahan hidroksiapatit kalsium bertahan lebih lama, mencapai 2 tahunan.

Filler ini termasuk minimal invasive treatment, bekas luka berupa titik jarum saja, bengkak juga sangat minimal, minimal downtime. Berbeda dengan tindakan surgery yang downtime-nya lebih lama,” jelas dr. Aldo.

Setelah treatment, pasien dianjurkan memberikan laporan berupa foto yang dipantau terus oleh dokter dalam waktu 24 jam. Untuk menjaga keamanan, pasien sebaiknya menghindari tindakan yang berisiko terhadap migrasinya Filler seperti melakukan tindakan massage wajah atau totok wajah setelah treatment.

“Pasien juga disarankan menghindari bahan-bahan yang ada risiko dengan metabolisme dan vascular seperti konsumsi narkoba dan alkohol, serta menghindari tindakan yang terlalu panas seperti sauna, steam wajah dan lain-lain,” paparnya.

dr Aldo bersama tim

Tidak semua pasien direkomendasikan melakukan treatment Filler Hidung, seperti mereka yang memiliki hidung flat nose, pasien dengan ekspektasi berlebihan, dan pasien non-kooperatif.

Begitu pula dengan pasien yang memiliki masalah elastisitas kulit yang jelek, kehamilan, riwayat gangguan jantung atau penyakit jantung, gangguan kecemasan berlebihan, serta pasien dengan implant atau silicon di dalam hidungnya, tidak direkomendasikan melakukan Filler Hidung.

Untuk hasil yang lebih bagus, treatment Filler Hidung sering dikombinasikan dengan Threadlift atau tanam benang. Menurut dr. Aldo, memancungkan hidung dengan benang sebenarnya kurang tepat, karena benang tidak bisa membuat hidung mancung. Namun, memang bisa sedikit membantu untuk mengecilkan cuping hidung.

Bahkan menurut dr. Aldo, kombinasi dengan tindakan Filler cukup berisiko compresi atau masalah vascular, bila dilakukan di waktu yang sama. Namun, dengan jarak waktu tertentu boleh dilakukan antara Filler dan tanam benang untuk menghindari efek samping.

Benang yang digunakan dalam treatment Threadlift adalah benang teregistrasi Kemenkes RI seperti berbahan PDO dan PCL. Untuk hasilnya, akan langsung terlihat setelah pertama kali tindakan dan hasilnya bertahan selama 4 hingga 12 bulan.

Untuk efek samping yang mungkin terjadi, baik Filler maupun Threadlift adalah hematom dan bengkak. Pada Filler Hidung efek samping terburuk yang dapat terjadi adalan nekrosis atau gangguan penglihatan karena tersumbatnya aliran darah berbahan Filler.

Selain itu, karena adanya sumbatan vascular pada hidung sehingga menimbulkan efek compresi, karena jumlah Filler terlalu banyak. “Jadi pemantauan setelah Filler harus benar-benar dilakukan mengingat banyaknya pembuluh darah pada area hidung,” ucapnya.

Sementara pada tanam benang hidung maslaah yang sering muncul adalah penempatan benang yang tidak pas atau dokter yang mengerjakan kurang mengerti anatomi dengan baik. Sebab itu, bisa terjadi infeksi akibat posisi benang terlalu superfisial. “Dapat juga terjadi infeksi pada ujung hidung karena benang yang keluar hingga kasus granuloma,” ucapnya.

Oleh karena itu harus selektif dalam memilih klinik dan dokter yang mengerjakan treatment ini. Tips dari dr. Aldo, tindakan Filler atau Threadlift merupakan tindakan yang mempunyai efek samping jika tidak dilakukan oleh dokter ahli.

Karena itu wajib konsultasi sebelum melakukan tindakan. Jangan karena over expectancy, maka akhirnya timbul masalah yang justru membuat semakin jelek, bukannya menjadi cantik.

“Jadilah pasien yang koperatif. Apapun nasehat dokter harus dilaksanakan, termasuk koperatif saat ada masalah. Karena jika terjadi efek samping tindakan, akan lebih aman jika cepat dikoreksi,” ujar dr. Aldo.

Untuk itu, sebaiknya lakukan treatment di dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis kulit dan kelamin, serta dokter estetika antiaging yang memiliki izin praktik yang jelas dan berpengalaman dalam treatment Filler dan tanam benang.

“Jangan terperdaya dengan harga murah. Pastikan produk yang akan dimasukkan ke dalam tubu merupakan produk yang telah registrasi BPOM, Kemenkes atau sudah FDA Approved,” pungkas dr. Aldo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.